34 C
Demak
3 October 2023
spot_img
Beranda blog

Harga Beras Demak Kian Melambung, Bupati Demak Sidak Pasar Tradisional

0
Pemerintah Kabupaten Demak sidak harga beras di Pasar Tradisional Karanganyar. (Foto : ist)

Demak, Demaknews.id – Pemerintah Kabupaten Demak sidak harga beras di Pasar Tradisional Karanganyar Kabupaten Demak yang terus melambung. Saat ini harga beras medium Rp 13 ribu dan premium Rp 15 ribu per kilogram.

Kenaikan harga beras di Kabupaten Demak diperkirakan karena dampak el Nino yang menyebabkan masa tanam padi di Kabupaten Demak molor, pada tahun – tahun sebelumnya tanam dimulai pada 1 September.

Baca juga : Anomali Cuaca, Tanam Padi Demak Molor hingga Oktober 2023

Bahkan untuk saat ini stok beras di Kabupaten Demak semakin menipis hingga para pedagang mengambil dari Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Batang.

Pada kesempatan itu, Bupati Demak Eisti’anah bersam Bulog juga turut opera pasar dengan menjual ratusan kantong beras murah kualitas medium Rp 10.200 per kilogram. Setiap orang dibatasi 5 kg.

“Informasi masyarakat harga beras yang cukup mahal, untuk itu kita lakukan operasi pasar dengan bulog untuk menjual Rp 51 ribu kantong 5 kilogram atau Rp 10.200 kita batasi per orangnya dengan kapasitas 5 kg,” ungkapnya.

Eisti’anah tidak menampik, bahwa stok beras di Kabupaten Demak saat ini sudah semakin menipis. Untuk itu ke depan pihaknya akan terus melakukan operasi pasar agar masyarakat terbantu sekaligus menekan harga.

“Kondisi stok beras di Kabupaten Demak juga memang sudah menipis, mungkin juga habis, kami nanti akan berkoordinasi dengan bulog untuk sesering mungkin melakukan operasi pasar agar masyarakat tetap terbantu mendapatkan beras dengan harga murah,” terangnya.

Salah satu pedang beras di Pasar Karanganyar, Yuni mengatakan, harga beras berangsur naik sejak satu bulan terakhir ini. Beras medium Rp 13 ribu dan premium Rp 15 per kg.

Kata dia, beras medium sepekan terakhir Rp 11 ribu. Namun saat ini Rp 13 ribu atau naik Rp 2 ribu.

“Satu mingguan mungkin ya, naik sedikit-sedikit ya. Itu untuk yang medium sekarang ini harganya Rp 13 ribu per kilogram,” katanya.

Yuni menambahkan, kenaikan harga beras ini ditengarai karena di Kabupaten Demak sudah tidak ada beras dan molornya masa tanam. Untuk tetap menjual beras ia harus mengambil dari daerah lain seperti Kabupaten Boyolali dan Barang.

“Karena mungkin tidak ada panen, ini beras dari jauh-jauh ada Boyolali, ada yang Batang. Demak belum ada,” ujarnya.

Turut hadir dalam operasi Pasar Tradisional Karanganyar Demak, Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, Ketua DPRD Kabupaten Demak H.S Fahrudin Bisri Slamet, Kepala Dindagkop Kabupaten Demak Iskandar Zulkarnain serta jajaran Pemkab Demak lainnya. (Zaidi-03)

Tolak Pembangunan Rusun di Lahan Eks Kecamatan Sayung Demak, Berikut Alasan Masyarakat

0
Warga Desa Purwosari, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak memasang spanduk penolakan pembangunan rusun di jalan masuk lahan eks Kantor Kecamatan Sayung, Selasa (19/09/2023). (Foto : Zaidi)

Demak, Demaknews.id – Masyarakat Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak tolak pembangunan lahan kosong eks Kecamatan Sayung, Selasa (19/09/2023).

Bentuk protes masyarakat diwarnai dengan pemasangan beberapa spanduk penolakan di area lahan seluas kurang lebih 100 x 150 meter tepatnya, di Jalan Sayung – Demak No 195.

Baca juga : Anomali Cuaca, Tanam Padi Demak Molor hingga Oktober 2023

Koordinator aksi, Nasirun mengatakan bahwa warga Purwosari pada dasarnya tidak menolak rencana pembangunan rumah susun, namun apa yang membuat masyarakat keberatan adalah menggunakan ex bangunan Kecamatan Sayung.

Kata dia, tanah lapang tersebut hanya satu-satunya di Purwosari yang biasa digunakan masyarakat untuk kegiatan.

“Pada intinya kami kurang sependapat dengan lokasi pembangunan rumah susun di Purwosari, kita tidak menolak Pemerintah Kabupaten dalam membangun rumah susun untuk saudara-saudara kita yang terkena rob,” ungkapnya kepada Jatengnews.id.

Data yang dihimpun Jatengnews.id, berikut dasar-dasar penolakan warga Purwosari terhadap penolakan rencana pembangunan rusun untuk masyarakat terdampak rob di eks Kecamatan Sayung

1. Bahwa pihak – pihak Terkait tidak adanya koordinasi atau pemberitahuan kepada pihak Pemerintah Desa Purwosari.

2. Bahwa pihak – pihak terkait selama ini tidak adanya sosialisasi kepada warga sekitar (warga Desa Purwosari ) dan juga kepada pemerintah Desa Purwosari.

3. Bahwa nantinya warga yang nemempati rumah tersebut bukan warga Desa Purwosari melainkan dari warga Desa Timbulsloko Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

4. Bahwa lahan eks Kantor Kecamatan Sayung tersebut merupakan satu-satunya lahan terbuka dan strategis yang berada di Desa Purwosari sehingga satu-satunya tempat kegiatan anak – anak sekolah dan di Desa Purwosari terdapat sekolahan beberapa sekolah meliputi:

a. Mts Nahdlotussyuban

b. SDN Purwosari 1

c. SDN Purwosari 2

d. TK Purwosari

e. MI Nahdlotussyuban

f. MA Nahdliyussyuban

g. TK Nahdliyussyuban

e. Mts Nurul Quran

f. MA Nurul Quran

5. Bahwa selain dipergunakan anak-anak sekolah juga dipergunakan warga Desa Purwosari untuk olah raga dan kegiatan – kegiatan lainnya.

Nasirun menambahkan, bentuk protes warga Desa Purwosari itu kemudian akan dilanjutkan dengan mengirimkan surat kepada Bupati Demak

“Akan mengirimkan surat kepada Bupati Demak atas keberatan atau penolakan pembangunan rumah susun,” tukasnya. (Zaidi-03)

Pantau Virus PMK, Petugas Ambil Contoh Darah Ribuan Sapi

0
Pemeriksaan Sapi. (Foto : ist)

Rembang, Demaknews.id – Untuk mengetahui perkembangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksin booster, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang berkeliling dan mengambil sampel darah sapi-sapi tersebut, serta memberinya vitamin.

Baca juga : Idul Adha, Polres Demak Sembelih 6 Sapi dan 3 Kambing

Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Erdyanti Permatasari mengatakan, PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Pemberian vaksin PMK ini efektif dalam membatasi penyakit dan penyebaran infeksi.

Disampaikan, pihaknya telah memberikan vaksin PMK terhadap 130 ribuan sapi. Dari mulai vaksin dosis pertama, hingga booster. Sehingga, untuk mengkaji kekebalan ternak tersebut, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi, dengan ternak-ternak tersebut.

“Nanti serum (sampel darah sapi) akan dikirim ke BBVet untuk dilihat antibodi NSP. Jika masih ada antibodi NSP di ternak tersebut, artinya virus masih bisa bereplikasi,” terangnya, saat mengambil sampel darah sapi di Desa Randuagung, Kecamatan Sumber, Kamis (7/9/2023).

Dyan menyebutkan, jika masih ada antibodi NSP, maka vaksinasi harus terus dilakukan. Rentang waktunya setiap enam bulan sekali.

“Sapi yang akan diambil sampel darahnya sebanyak 1.106 ekor. Dengan 39 petugas masing- masing mengambil sampel darah 20 ekor sapi,” imbuhnya.

Warga Randuagung, Wariman menuturkan, saat ini memiliki empat sapi. Salah satu sapinya pernah terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) namun sudah sembuh, saat ini juga telah mendapatkan booster vaksin PMK.

“Vaksinnya enam bulan sekali, gratis, ya sangat membantu warga,” ungkapnya. (03)

Pj Gubernur Jateng Siap Lanjutkan Fondasi Integritas yang Dibangun Ganjar

0
Serah Terima Jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 kepada Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (6/9/2023) pagi. (Foto : ist)

Semarang, Demaknews.id – Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan Gubernur periode 2018-2023 Ganjar Pranowo telah membangun fondasi integritas yang kuat. Nana menegaskan, siap melanjutkan kerja positif yang telah dilakukan Ganjar.

Hal itu disampaikan Nana dalam sambutannya pada acara Serah Terima Jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 kepada Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (6/9/2023) pagi.

Baca juga : Anomali Cuaca, Tanam Padi Demak Molor hingga Oktober 2023

“Pak Ganjar sudah membangun fondasi kuat pada integritas dan tata kelola pemerintah. Ini hal yang sangat positif,” ucap Nana.

Nana pun mengingatkan kepada kepala daerah serta jajaran OPD Provinsi Jateng yang hadir, untuk berhati-hati dalam mengelola keuangan. Agar persoalan korupsi yang seringkali muncul tidak terjadi di Jawa Tengah.

“Jangan sampai di kemudian hari ada masalah muncul. Jadi kami, saya minta dan berharap masalah integritas dan tata kelola yang bersih dipertahankan,” tegasnya.

Selain itu, Nana juga menyebut budaya birokrasi bersih berintegritas dan pelayanan baik ke masyarakat yang dibangun dalam 10 tahun juga harus ditingkatkan. Untuk itu, sinergitas seluruh unsur masyarakat Jawa Tengah harus dijaga.

“Saya berharap kepada seluruh rekan-rekan seluruh unsur di Jawa Tengah untuk bisa bersinergi melanjutkan kerja-kerja pembangunan kita,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Nana menegaskan siap melanjutkan kerja-kerja baik yang telah dilakukan Ganjar di Jawa Tengah.

“Saya atas nama keluarga besar Pemprov Jawa Tengah, berterima kasih dan apresiasi Pak Ganjar dan Gus Yasin atas kinerja selama ini telah maksimal dan insyaAllah ke depan saya akan terus melanjutkan dengan inovasi terkait perkembangan situasi,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur periode 2013-2018 dan 2018-2023 Ganjar Pranowo yakin dengan kinerja Nana Sudjana yang telah lama berkiprah di kepolisian. Menurutnya, Nana punya kepemimpinan yang mumpuni dan mampu membawa Jateng lebih baik.

“Beliau sudah tidak asing dengan Jawa Tengah karena pernah bertugas di Polda. Saya berharap Pak Nana beserta ibu dengan semangat kerja baru, mudah-mudahan selama satu tahun ke depan Pak Nana akan membawa Jawa Tengah lebih maju,” tegas Ganjar.

Sebagai informasi, Nana Sudjana merupakan lulusan Akademi Polisi Tahun 1988. Ia pernah menjabat berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara, antara lain Kapolda Nusa Tenggara Barat hingga Kapolda Metro Jaya. Nana juga pernah menjabat Kapolresta Solo dan Dirintelkam Polda Jateng. (03)

Anomali Cuaca, Tanam Padi Demak Molor hingga Oktober 2023

0
Sejumlah warga memungut sisa-sisa panen kacang hijau di area persawahan Kabupaten Demak. (Foto : Zaidi)

Demak, Demaknews.id – Fenometna el nino mengakibatkan anomali cuaca kemarau di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dampak kekeringan ini masa tanam padi di Kabupaten Demak molor, Sabtu (2/09/2023).

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Demak, Hery Wuryanta mengatakan, sesuai dengan hasil rapat dari Pemerintah dan kelompok petani bahwa masa tanam (MT) 1 disepakati pada 15 September mengikuti dibukanya saluran air Waduk Kedungombo.

“Sepakat untuk tahun ini 15 September, kalau biasanya yang sudah berjalan tiga tahun ke belakang itu tanggal 1 September. Ini berhubung ada el Nino mundur 15 hari,” ungkap Hery kepada Demaknews.id.

Baca juga : 4 Desa Rawan Konflik Dalam Pilkades Demak 2023

Hery berharap, ketika Waduk Kedungombo dibuka pada September 2023 nanti, para petani sudah mulai mempersiapkan lahan dan kemudian ditanami pada Oktober 2023.

“Paling akhir September sudah mulai, Oktober nanti sudah mulai tanam,” ujarnya.

Kendati demikian, di Kabupaten Demak saat ini juga terdapat 137 hektare wilayah persawahan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar yang sudah mulai mempersiapkan lahannya untuk ditanami padi.

“Ini di Desa Ketanjung, ini paling tidak luasnya ada 137 hektare itu mendahului (MT 1), untuk air itu menyedot Kali Wulan,” terangnya.

Menurutnya, Desa Ketanjung bisa mendahului masa tanam dibandingkan daerah lain di Demak lantaran tersedianya air dari Kali Wulan.

“Biasanya memang khusus di Desa Ketanjung itu mendahului, karena memang ada air yang bisa disedot menggunakan pompa besar, dan itu dinaikkan,” tandasnya. (Zaidi-03)

 Desa Timbulsloko Jadi Surganya Para Pemancing Ikan

0
Salah satu pemancing di tepi Sungai Dukuh Wonorejo, Desa Timbulsloko, Demak menunjukan hasil tangkapan ikan. (Foto : Zaidi)

Demak, Demaknews.id – Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung menjadi wilayah terdampak banjir rob dan abrasi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (18/08/2023).

Namun siapa sangka, jika Desa Timbulsloko menjadi surganya para pemancing, setiap hari dikunjungi ratusan pemancing baik dari Demak maupun luar kota.

Baca juga : 4 Desa Rawan Konflik Dalam Pilkades Demak 2023

Setiap hari, ratusan pemancing berlalu – lalang mendatangi Desa Timbulsloko untuk memancing ikan, dengan buruan utama ikan kakap.

Salah satu pemancing, Imam Punjul mengatakan, bahwa hampir setiap akhir pekan ia pergi memancing untuk mengisi waktu liburan.

Bahkan hasil dari pancingannya bisa menjadi penghasilan tambahan, terutama bila mendapati ikan kakap dengan harga jual Rp 35 ribu per kilogram.

“Mancing sudah 10 tahunan, hoby mancing, kalau kerja tidak, kalau libur kita berangkat mancing ikannya kakap, sehari kadang satu ekor, kadang tidak dapat, kemarin dapat dua, itu 7 kilogram lebih,” ungkapnya saat ditemui di tepi Sungai Barijah, Dukuh Wonorejo, Desa Timbulsloko baru – baru ini.

Oran yang enggan menyebutn asal daerahnya menyebut, terdapat banyak jenis ikan di Desa Timbulsloko, mulai dari Ikan Kiper, Kerapu, hingga Belanak, namun buruan utama Ikan Kakap.

“Banyak ikannya, tapi saya targetnya kakap, besar dijual harganya lumayan,” ujarnya.

Terpisah, Perangkat Desa Timbulsloko, Matsairi mengungkapkan, bahwa di Desa Timbulsloko terdapat banyak spot-spot pemancing. Spot terpopuler para pemancing berada di Dukuh Wonorejo dan Dukuh Bogorame hingga Surodadi.

“Itu pemancingan sangat banyak sekali tempatnya, nah itu ada di sungai Barijah dan Sungai Kanal batas Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi, terus ada di Desa Bogorame,” ungkapnya.

Matsairi menerangkan, sampai saat ini banyak spot-spot pemancingan yang gratis, mulai dari tepi sungai, tambak, hingga tepi laut.

Kata dia, apabila ingin merasakan sensasi memancing di laut bisa menyewa perahu mulai dari Rp 30 ribu – Rp 1 juta.

“Dukuh Bogorame itu punya 20 perahu untuk pemancingan, jadi tempat-tempat pemancingan banyak sekali, para pemancing bisa di rumpon atau pinggir laut, di sungai-sungai besar, sungai Bongkok namanya, sebagai potensi kami merencanakan ekowisata di Desa Timbulsloko ini,” ketusnya.

Matsairi memperkirakan, setiap hari Desa Timbulsloko dikunjungi lebih dari seratus pemancing baik dari wilayah Kabupaten Demak maupun sekitarnya.

“Pemancing siang malam full 24 jam, satu hari 100 orang lebih itu, dari Semarang, dari Karangawen, dari Pedurungan,” tandasnya. (Zaidi-03)

Jadi Mentor Antikorupsi Eselon II se-Indonesia, Ganjar: Pimpinan Jadi Contoh Berintegritas

0
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto : ist)

Semarang, Demaknews.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan seorang pemimpin harus berintegritas dan menjadi contoh sikap antikorupsi. Sehingga selain praktik korupsinya bisa ditekan, pelayanan publik juga akan maksimal dan masyarakat terlayani dengan baik.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai menghadiri dan membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2023 di Gedung BPSDMD Jateng, Senin (7/8/2023). Ganjar yang mengenakan seragam khaki, menuturkan, ada perbedaan pandangan terhadap pakaian tersebut.

Baca juga : 4 Desa Rawan Konflik Dalam Pilkades Demak 2023

“Kalau kita sendiri, mungkin waktu mau berangkat itu bercermin melihat wah keren gitu. Tapi kalau seragam ini yang lihat masyarakat, mereka tidak terlalu senang,” ucap Ganjar membuat suasana ger-geran.

Fakta ini terjadi di lapangan karena masyarakat masih merasa belum terlayani dengan baik. Ganjar mengatakan, ASN sudah sepatutnya bangga sebagai abdi negara setelah mampu melayani masyarakat secara maksimal.

Namun demikian, hal ini baru bisa terwujud jika para ASN memiliki pimpinan yang memberikan contoh sikap integritas dan antikorupsi. Ganjar menuturkan, pimpinan yang masih memikirkan perut sendiri adalah potensi munculnya korupsi.

“Begitu mereka bisa menjadi contoh tentu ada inovasi yang diberikan, ya perbaikan sistem. Perbaikan sistem itu layanan publik kok, mudah-murah-cepat, tuntaskan tugas itu,” tegas Ganjar.

Oleh karena itu di dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jateng dua periode itu juga mendorong ada diskusi-diskusi dan cerita pengalaman buruk di pemerintahannya.

“Sehingga menjadi seorang pemimpin kelak, kemudian mereka memimpin dinas masing-masing atau di kementerian masing-masing, mereka akan paham apa yang mesti dikoreksi, apa yang mesti kita perbaiki dan itu dimulai dari integritas pimpinan,” katanya.

Ganjar juga mengingatkan pentingnya transparansi administrasi apabila nilai-nilai tersebut sudah diwujudkan. Dengan begitu, pemimpin bisa memberikan pertanggungjawaban secara tepat dan menyeluruh.

“Administrasinya tinggal dua saja, transparan dan akuntabel. Nilai-nilai itu sederhana kalau itu dilakukan sudah dia akan menjadi strong leader, dia punya sikap yang kuat, dan tidak pernah takut,” kata Ganjar.

Ganjar berharap, semakin banyak pemimpin berkarakter kuat agar tidak ada lagi korupsi, kolusi, atau pungutan liar (pungli). Ganjar juga berharap semakin banyak inovasi yang didorong pemimpin masa depan sebagai pemantik kemajuan bangsa Indonesia.

“Banyak juga kepemimpinan yang bagus, yang mereka bisa lakukan sehingga layanan masyarakat cepat, negaranya pasti maju,” tandasnya.

Dalam kepemimpinannya di Jateng, Ganjar sukses membangun sistem pencegahan korupsi di Jateng dengan menerapkan kurikulum antikorupsi di sekolah, membangun desa antikorupsi, hingga komitmen menciptakan pemerintahan yang bersih lewat sikap tegasnya kepada ASN.

Di dua periode kepemimpinannya Ganjar juga menciptakan berbagai inovasi. Misalnya layanan aduan online LaporGub, menggratiskan biaya pendidikan, menggencarkan reformasi birkorasi, dan program-program lainnya. (03)

4 Desa Rawan Konflik Dalam Pilkades Demak 2023

0
Apel gelar pasukan pengamanan Pilkades serentak Kabupaten Demak di Alun-alun Simpang Enam Demak, Sabtu (15/10/2022). (Foto : Ist)

Demak, Demaknews.id – Empat desa di Kabupaten Demak masuk dalam pemetaan desa rawan konflik dalam Pilkades Serentak Gelombang II 2023, salah satunya Desa Wonokerto Kecamatan Karangtengah.

Seperti diketahui, Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, gagal dalam pelaksanaan Pilkades Serentak Kabupaten Demak Gelombang I tahun 2022 lalu. Untuk itu, dalam pelaksanaanya akan mengikuti Pilkades Gelombang II tahun 2023 pada Oktober mendatang.

Dari total 55 desa yang akan mengikuti Pilkades Serentak Gelombang ll 2023, terdapat 4 desa yang potensi rawan konflik, yakni Desa Wonokerto dan Wonoagung Kecamatan Karangtengah, Desa Sarirejo Kecamatan Guntur, dan Desa Mlaten Kecamatan Mijen.

Baca juga : BPKAD Demak Temukan Obat Senilai Rp 667 Juta Kadaluarsa

Bupati Demak, Eisti’anah mengatakan, dari empat desa yang masuk rawan konflik kini menyisakan dua desa yang perlu penanganan lebih lanjut, yakni Desa Sarirejo Kecamatan Guntur dan Desa Mlaten Kecamatan Mijen.

“Desa Wonokerto sudah selesai, Wonoagung sudah, ini yang masih Desa Sarirejo Kecamatan Guntur dan Desa Mlaten Kecamatan Mijen,” ujarnya ditemui usai menghadiri acara dialog Forkopimda bertemakan ‘Sinergitas dalam Menciptakan Pemilihan Kepala Desa yang Kondusif’ di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Selasa (01/08/2023).

Eisti’anah mengatakan, pihaknya sudah melakukan pelbagai upaya untuk menangani beberapa permasalahan dalam Pilkades seperti halnya membuat Perbup, kendati demikian kejadian tersebut tidak bisa terhindarkan.

“Jadi upaya-upaya sudah kita lakukan, kan saat kita memutuskan untuk Perbup tersebut kita sudah sosialisasi, tapi memang kejadian tersebut dari tiap wilayah itu berbeda-beda,” ungkapnya.

Menurutnya, sampai saat ini beberapa masalah yang terjadi di desa rawan konflik yakni, adanya pembubaran Panitia Pilkades tingkat desa dan permasalahan ijazah salah satu bakal calon yang dianggap tidak memenuhi standar.

“Penanganan jangka pendek, seperti tadi kasus di Desa Mlaten itu sudah ada keputusan dari Panitia Pilkades tingkat Kabupaten Demak sebelumnya, tetapi dari panitia desa rasanya tidak mungkin melaksanakan, jadi harus kita dampingi terus, mungkin daei panitia desa ada tekanan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan KB (DINPERMASDES dan PPKB) Kabupaten Demak, Taufik Rifai enggan menjelaskan detail permasalahan yang terjadi di Desa Mlaten dan Desa Sarirejo.

Kendati demikian, ia memastikan bahwa permasalahan – permasalahan tersebut akan cepat terselesaikan dan Pilkades Serentak Demak 2023 pada Oktober mendatang berjalan dengan baik.

“Nanti kita selesaikan kasus per kasus, nanti panitia tingkat kabupaten akan terus berusaha agar supaya pelaksanaan Pilkades tetap berjalan,” tukasnya. (Zaidi=03)

BPKAD Demak Temukan Obat Senilai Rp 667 Juta Kadaluarsa

0
Ilustrasi obat ilegal dan berbahaya. (pixabay)

Demak, Demaknews.id – Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Demak membenarkan adanya obat-obatan senilai Rp 667 juta kadaluarsa dalam kurun waktu 2022.

Kepala Bidang Pengelolaan Aset BPKAD Demak, Fatchul Imam menerangkan, obat-obatan kadaluarsa itu berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, RSUD Sunan Kalijaga, RSUD Sultan Fatah, dan Dinas Pertanian.

Kata dia, secara detail ronciian obat expayet tersebut tidak hanya obat kesehatan, melainkan juga pertanian dengan rincian, RSUD Sultan Fatah Rp 298 juta, RSUD Sunan Kalijaga Rp 185 juta, Dinas Kesehatan Rp 166 juta, dan Dinas Pertanian Rp 18 juta.

Baca juga : Menikmati Segarnya Soup Keong Daun Singkil Demak

“Nilai itu adalah nilai selama satu tahun, yang kemudian dari berbagai OPD, Dinas Kesehatan dengan 27 Puskesmasnya, kemudian Rumah Sakit, dan obat-obatan dari Dinas Pertanian,” terangnya kepada Jatengnews.id, Selasa (1/08/2023).

Imam menilai, jumlah tersebut masih wajar, dengan munculnya data tersebut diharapkan tidak sampai kecolongan adanya obat-obatan expayet yang keluar.

“Harapannya adalah jangan sampai, obat-obatan kadaluarsa ini jangan sampai kecolongan keluar gitu, siklusnya masih wajar, artinya tidak ada siklus yang di luar wajar,” katanya.

Menurutnya, dalam pemusnahan obat kadaluarsa sendiri menggunakan pihak ketiga yang bersertifikat dan mengeluarkan biaya, sehingga keseluruhan perlu dikumpulkan untuk efisiensi anggaran pemusnahan.

“Dalam pemusnahan obat itu tidak sekitar ada expayet dimusnahkan tidak, karena berkaitan dengan efisiensi,” ujarnya.

Imam menambahkan, bahwa dari total obat-obatan yang expayet tersebut tidak hanya jenis obat yang dibelanjakan Pemkab Demak, melain juga obat yang berasal dari sumber lain.

“Yang termasuk aset itu tidak hanya belanja Pemkab saja, tapi termasuk sumber-sumber lain, contohnya hibah, misalnya Pemerintah Provinsi memberikan hibah ke Pemkab, atau Pemerintah Pusat, atau pihak lain, atau CSR bisa,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) DKK Demak, dr Anggoro Karya Adi Sasono membenarkan, bahwa nilai obat kadaluarsa DKK pada tahun 2022 mencapai Rp 160 juta.

Menurutnya, angka Rp 160 juta tersebut juga termasuk obat-obatan yang didrop dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
“Untuk pemusnahan obat di Dinkes di angka Rp 160 juta, itupun angka yang termasuk dari droping obat dari pengadaan Dinas Kesehatan Provinsi,” ungkapnya, Senin (31/07/2023).

dr Anggoro menjelaskan, banyaknya obat kadaluarsa dengan nominal Rp 160 juta karena terdapat beberapa faktor, mulai dari obat di luar kebutuhan DKK Demak, hingga masa expayet obat yang cukup pendek dari droping Dinas Kesehatan Provinsi.
“Dari provinsi yang mungkin bisa jadi itu pun tidak sesuai dengan kebutuhan kami, yang jadi masalah itu kadang-kadang yang kami terima expayetnya pendek, nah itu kadang yang memunculkan obat kadaluarsa yang tidak bisa terserap,” tutup dr Anggoro. (Zaidi-03)

Menikmati Segarnya Soup Keong Daun Singkil Demak

0
Soup Keong Daun Singkil Demak. (Foto : ist)

Demak, Demaknews.id – Keberadaan keong di persawahan tentu cukup meresahkan para petani, sebagai hama, banyak merusak tanaman padi.

Namun di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, keong justru menawarkan keberkahan sendiri, karena diolah menjadi aneka masakan khas daerah.

Salah satunya soup Keong Daun Singkil, masakan ini menjadi menu baru bagi rumah makan (RM) legendaris “Mbak Tadi” Kabupaten Demak, tepatnya Jl Raya Demak – Kudus kilometer 5.

Baca juga : Dua Tahun Terakhir Produksi Garam Demak Turun Ini Penyebabnya

RM yang terkenal dengan sambal dan ayam goreng Mbak Tari itu, sengaja menyajikan soup keong daun singkil sebagai menu baru bagi para pelanggan setianya.

Kata Latief, penggunaan daun singkil dalam masakan soup kong bukan tanpa alasan, pasalnya daun yang bisa tumbuh di pekarangan rumah sejak dulu menjadi campuran masakan orang dengan tawaran aromadan cita rasa masakan

“Daun singkil karena aromanya harum, amisnya itu bisa hilang kalau pakai daun singkil, itu memang resep dari nenek moyang kita dulu, biar lebih harum, pokoknya lebih enak kalau daun singkil, lebih sedap,” katanya saat ditemui di RM Mbak Tari, Area Sawah, Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Demak.

Latief menambahkan, selain tawaran akan cita rasa dan aroma yang lezat, daun singkil juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Menjadi masakan berkuah kombinasi keong dan daun singkil sangat cocok untuk disajian siang hari.

“Kata orang-orang kan daun singkil ada manfaat kesehatan, kaya penyakit kulit, kan bisa hilang. Rasanya segar, kita buat yang berkuah rasanya segar, apalagi dengan daun singkil itu juga, cocoknya untuk makan siang, karena berkuah,” tuturnya.

Dengan manfaat dan rasa yang ditawarkan, soup keong kuah singkil hanya dibandrol dengan harga yang cukup ramah di kantong, yakni Rp 15 ribu. Dalam sehari, RM Mbak Tari menghabiskan 30 – 40 porsi.

Sementara itu, salah satu pelanggan, Ulya Sara mengaku baru pertama kali mencoba soup keong daun singkil, pasalnya selama ini yang ia kenal RM Mbak Tari fokus dengan olahan ayam goreng dan bakar.

Kata Ulya, rasa dari soup keong daun singkil memiliki rasa yang enak, tanpa bau amis, dan terasa segar di badan, terlebih pada momentum makan siang.

“Segar enak, pas rasanya, belum pernah mencoba sebelumnya, baru ini,” ujarnya.

Orang yang mengaku asal Jepara itu tak menampik, awalnya ia hanya mampir untuk memsan ayam goreng Mbak Tari, namun setelah melihat menu soup keong dan coba-coba nagih di lidah.

“Ini dari Semarang, mau pulang (Jepara)mampir sinj sama keluarga, nyari ayam, lihat soup keong enak. Besok-besok coba lagi kalau mampir,” tukas Ulya. (Zaidi-03)