24 C
Demak
19 August 2023
spot_img

 Desa Timbulsloko Jadi Surganya Para Pemancing Ikan

Demak, Demaknews.id – Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung menjadi wilayah terdampak banjir rob dan abrasi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (18/08/2023).

Namun siapa sangka, jika Desa Timbulsloko menjadi surganya para pemancing, setiap hari dikunjungi ratusan pemancing baik dari Demak maupun luar kota.

Baca juga : 4 Desa Rawan Konflik Dalam Pilkades Demak 2023

Setiap hari, ratusan pemancing berlalu – lalang mendatangi Desa Timbulsloko untuk memancing ikan, dengan buruan utama ikan kakap.

Salah satu pemancing, Imam Punjul mengatakan, bahwa hampir setiap akhir pekan ia pergi memancing untuk mengisi waktu liburan.

Bahkan hasil dari pancingannya bisa menjadi penghasilan tambahan, terutama bila mendapati ikan kakap dengan harga jual Rp 35 ribu per kilogram.

“Mancing sudah 10 tahunan, hoby mancing, kalau kerja tidak, kalau libur kita berangkat mancing ikannya kakap, sehari kadang satu ekor, kadang tidak dapat, kemarin dapat dua, itu 7 kilogram lebih,” ungkapnya saat ditemui di tepi Sungai Barijah, Dukuh Wonorejo, Desa Timbulsloko baru – baru ini.

Oran yang enggan menyebutn asal daerahnya menyebut, terdapat banyak jenis ikan di Desa Timbulsloko, mulai dari Ikan Kiper, Kerapu, hingga Belanak, namun buruan utama Ikan Kakap.

“Banyak ikannya, tapi saya targetnya kakap, besar dijual harganya lumayan,” ujarnya.

Terpisah, Perangkat Desa Timbulsloko, Matsairi mengungkapkan, bahwa di Desa Timbulsloko terdapat banyak spot-spot pemancing. Spot terpopuler para pemancing berada di Dukuh Wonorejo dan Dukuh Bogorame hingga Surodadi.

“Itu pemancingan sangat banyak sekali tempatnya, nah itu ada di sungai Barijah dan Sungai Kanal batas Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi, terus ada di Desa Bogorame,” ungkapnya.

Matsairi menerangkan, sampai saat ini banyak spot-spot pemancingan yang gratis, mulai dari tepi sungai, tambak, hingga tepi laut.

Kata dia, apabila ingin merasakan sensasi memancing di laut bisa menyewa perahu mulai dari Rp 30 ribu – Rp 1 juta.

“Dukuh Bogorame itu punya 20 perahu untuk pemancingan, jadi tempat-tempat pemancingan banyak sekali, para pemancing bisa di rumpon atau pinggir laut, di sungai-sungai besar, sungai Bongkok namanya, sebagai potensi kami merencanakan ekowisata di Desa Timbulsloko ini,” ketusnya.

Matsairi memperkirakan, setiap hari Desa Timbulsloko dikunjungi lebih dari seratus pemancing baik dari wilayah Kabupaten Demak maupun sekitarnya.

“Pemancing siang malam full 24 jam, satu hari 100 orang lebih itu, dari Semarang, dari Karangawen, dari Pedurungan,” tandasnya. (Zaidi-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img