Semarang, Demaknews.id – Siapa sangka, didekat museum Kota Lama Semarang terdapat penjual nasi padang yang menyediakan ruang vibes kaset kuno dan barang unik.
Biasanya, rumah makan padang identik dengan penjual makanan yang menyediakan masakan padang.
Namun penampakan lain di Rumah Padang Jaya, yang juga menyediakan kaset-kaset lama. Dari mulai kaset tep, VCD sampai DVD tersedia di rumah makan yang berada di dekat Museum Kota Lama, Jalan Agus Salim Ruko Bubakan Baru.
Baca juga :Â Dokter Beberkan Makanan yang Jadi Biang Kerok Ngantuk Usai Sarapan
Pemilik Rumah Padang Jaya, Deny Kurniawan mengaku, dulunya orang tua Deny berprofesi sebagai penjual kaset.
“Dulu di kisaran tahun 1970 an orang tua saya menjadi penjual kaset keliling,” ucapnya saat di temui Jatengnews.id Sabtu (4/3/2023).
Namun setelah itu ia membuka rumah makan padang di tahun 1977 itu, dan secara beriringan kaset yang di jual ayahnya itu tersedia di Rumah Padang Jaya.
“Kaset sama rumah makan bareng,” ungkapnya di sela-sela melayani pembeli.
Ia mengisahkan, sejarah dulu ayahnya berhenti jualan kaset dan ia lanjutkan itu setelah terbakarnya kapal Tampomas dan tenggelam di perairan Masalembo, Laut Jawa di tahun 1981.
Menurut pria asal Bukit Tinggi tersenut, walaupun sekarang sudah memasuki era digital, sampai hari ini masih ada yang mencari atau membeli kaset.
“Kemarin ada anak SMP jauh-jauh dari Kudus naik sepeda kesini hanya untuk membeli kaset aja,” ungkapnya mengisahkan salah satu konsumennya.
Pasalnya, di Rumah Padang Jaya menyediakan kaset musik yang ori dan ada pula film.
Untuk mendapatkan atau membeli kaset, barang yang sudah jarang di jumpai ini, cukup mengeluarkan uang dari Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu.
Dulunya, pria yang merupakan generasi kedua Rumah Padang Jaya ini sempat melakukan pemasaran melalui online, namun sekarang sudah tidak dan hanya melalui ofline atau datangke toko.
“Dari Sulawesi dan Batam paling jauh,” bebernya konsumen yang mengunjungi dan membeli kaset ditempatnya.
Salah seorang pembeli kaset, Setiyo Setiawan (33) mengaku, setiap hari datang kesini dan membeli kaset. Alasanya ia masih membeli kaset, karena orisinilitasnya dan ada beberapa album musik yang sulit dijumpai. (Kamal-03)