Demak, Demaknews.id – Salah satu kandidat calon Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Demak M Nur Huda angkat bicara dalam kericuhan Konfercab di YPI Hidayatul Mubtadiin, Rabu (1/3/2023).
Ia mengaku direstui para kiai untuk maju menjadi Ketua PC GP Ansor Kabupaten Demak, dukungan itu juga ia dapati dari beberapa PAC dan ranting yang menolak Konferensi Anak Cabang (Konfercab) GP Ansor Demak di YPI Hidayatul Mubtadiin pada 27 Februari 2023 lalu.
“Dawuh-dawuh itulah yang saya anggap sebagai perintah, saya sebagai kader ansor ini menerjemahkan sebagai santri. Jadi saya memposisikan diri santri harus ikut dan takzim kepada kiai,” terangnya.
Baca juga :Â Pemkab Demak Kembangkan Museum Glagah Wangi
Seperti diketahui, PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Demak mengadakan Konfercab di YPI Mubtadiin pada Senin (27/2). Namun Konfercab tersebut sempat ricuh dan pihak yang mengatasnamakan Forum Komunikasi GP Ansor Demak yang terdiri dari sejumlah PAC dan Ranting enggan mengakui sebagai Konfercab GP Ansor Demak resmi karena dinilai cacat prosedur.
M Nur Huda mengungkapkan, karena para kia sudah memberikan arahan untuk dirinya maka apa pun akan dilaksanakan agar ia bisa mengemban amanat tersebut.
Kata dia, dari Konfercab yang sempat gagal dan Konfercab yang berlangsung di YPI Hidayatul Mubtadiin tidak sesuai prosedur.
“Hasilnya seperti itu, saya secara pribadi sebagai kader Ansor sangat kecwa, bukan karena saya kalah, tapi karena prosesnya yang dinilai sahabat sahabat sekalian tidak fair dan tidak terbuka,” ungkapnya.
Nur Huda berpendapat, proses yang tidak fair dan tidak sehat tersebut turut menciderai kaderisasi Ansor baik yang ada di daerah maupun pusat.
Ia menegaskan, pihaknya akan terur mengupayakan apa yang sudah menjadi dawuh para kiai dan suara-suara dari para PAC dan Ranting Ansor Kabupaten Demak.
“Artinya para kiai sampai hari ini masih memberikan dawuh untuk terus mengawal suara – suara sahabat yang ada di ranting maupun PAC yang selama ini mengharapkan saya,” tutupnya. (Zaidi-03)
