27.6 C
Demak
29 September 2023
spot_img

Cerita Warga Demak Tiap Tahun Meninggikan Rumah Karena Rob

Demak, Demaknews.id – Warga di Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak seringkali meninggikan rumahnya akibat naiknya air laut ke permukiman warga, atau banjir rob. Akibat lantai rumah yang ditinggikan kondisi pintu menjadi mengecil dan harus menunduk saat melaluinya.

“Kebanjiran terus ini, terus ditinggikan,” ujar warga Dukuh Tambak Bandengan, Desa Morodemak, Tatik Hasanah (49), Sabtu (14/8/2021).

Tatik menjelaskan, rumah yang berukuran 4,5 meter x 9 meter miliknya tersebut ia tinggikan sekitar 70 cm. Di rumah itu dihuni oleh 5 anggota kelurga.

Selain itu, nampak pintu rumah Tatik juga dijebol ke atas lantaran penghuni rumah kerapkali kesulitan saat melewati pintu. Kondisi rumah lainnya, nampak jalan desa lebih tinggi dibandingkan lantai rumah warga.

“Iya, ini sundul terus dianikkan,” terang Tatik.

Ia mengatakan, kondisi banjir rob paling parah ia rasakan sejak Februari tahun ini. Oleh karenanya lima anggota keluarga tersebut kini bisa meninggikan lantai rumah secara bertahap.

“Iya ini sedikit sedikit ditinggikan. Ini sekitar 70 cm. Sekarang sudah tidak masuk rumah (air lautnya),” ujarnya.

Sementara Sekretaris Desa Morodemak, Mohammad Syaifudin mengatakan bahwa rob di wilayahnya paling parah mulai awal 2020 lalu. Ia menyebut ketinggian banjir rob di desa pada 2020 mencapai ketinggian 30-50 cm, sedangkan tahun ini paling tinggi mencapai 70 cm pada titik tertentu.

“Banjir rob mulai parah sejak awal tahun kemarin (2020). Saat ini ketinggian banjir rob paling tinggi sekitar 70 cm di titik tertentu jalan kampung,” ujarnya.

“Sekitar 1100 KK dari 1635 KK yang terdampak banjir rob,” sambung Syaifudin.

Ia menerangkan, pihak desa tengah membangun pintu air dan tanggul desa terkait menanggulangi banjir rob. Pihaknya menargetkan 2022 Desa Morodemak terbebas dari banjir rob.

“Desa Morodemak menargetkan 2022 bebas air rob dengan melakukan pembangunan pintu air dan tanggul. Pintu air rencananya tiga, prosesnya satu sudah 100 persen, kedua 75 persen, tiga belum. Tanggul sedang proses di RW. Pembuatan pintu air dari dana desa dan pembuatan tanggul dari bantuan keuangan khusus (BKK) dari pemerintah daerah, anggaran aspirasi,” terangnya.

Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono di lokasi yang sama, mengatakan bahwa pihaknya turut membagikan bantuan sosial dan vaksinasi di warga setempat. Selain itu pihaknya juga turut mengingatkan warga untuk memasang bendera merah putih mendekati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

“Informasi dan perintah pengibaran bendera merah putih itu dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus. Jadi kita membantu masyarakat terutama masyarakat yang dijangkau itu sulit, atau jarang terjangkau oleh pemimpin yang ada di wilayahnya. Jadi kita turun kita memberikan bantuan sosial sekaligus kita melaksanakan vaksinasi door to door. Jadi sembari kita menyambut hari kemerdekaan, kita menyukseskan program pemerintah, membantu masyarakat juga yang sulit karena terdampak dengan Covid-19. Pastinya karena kita Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu untuk menumbuhkan nasionalisme kita. Kita juga memberikan bendera merah putih dan sekaligus kita kibarkan di depan rumahnya,” ujarnya. (Sai-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img