Demak, Jatengnews.id – Sedikitnya 999 guru swasta di Kabupaten Demak menerima paket sembako dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0716. Pembagian sembako secara serentak dilakukan oleh Babinsa yang tersebar di 249 Desa/ Kelurahan, Selasa (27/7/2021).
Hai itu disampaikan oleh Komandan Kodim 0716/ Demak, Letkol Arh Mohamad Ufiz, melalui Pasiter Lettu Chb Ajit Anggono, kepada Ketua PGSI Demak, M Noor Salim, saat penyerahan data guru swasta non formal, dari PGSI di Markas Kodim Demak.
“Pembagian sembako kepada para guru swasta non formal yang terdampak Covid-19 merupakan bentuk kepedulian Kodim 0716/Demak, kepada para pahlawan pendidikan,” kata Lettu Ajit yang mengemban Plt Danramil 08/ Karanganyar.
Ajit menjelaskan mulai Selasa (27/7) sebanyak 249 Babinsa terjun membagikan sembako secara door to door rumah maupun sekolah kepada para guru. Yakni supaya tepat waktu dan tepat sasaran.
“Harapan dari Kodim, meski jumlahnya tidak banyak, sembako ini bisa turut meringankan beban para guru swasta yang terdampak secara ekonomi, akibat terpaan pandemi Covid-19,” terang Ajit.
Ajit juga menyampaikan aksi kepedulian yang dilaksanakan oleh Kodim adalah bagian dari kepedulian Negara pada masyarakat. Maka diharapkan nantinya ada kepedulian dari unsur lainnya untuk terus bersinergi membantu warga terdampak Covid-19.
Sementara itu, Ketua PGSI Demak, M Noor Salim, menyampaikan terimakasih kepada Kodim 0716/ Demak yang terus menunjukkan kepeduliannya kepada warga masyarakat, khususnya para guru swasta yang tergabung dalam PGSI.
“Maturnuwun dan Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ndandim bapak Mohamad Ufiz, yang luar biasa peduli kepada para guru PGSI,” kata Salim.
Bantuan ini benar-benar sangat terasa manfaatnya, karena sebagian besar dari guru Paud, PKBM, TK, RA, Madin kehilangan gajinya karena sebagian orang tua tidak mendaftarkan putra/putrinya masuk Paud/ TK. Akibatnya guru tidak menerima gaji hingga beberapa bulan. Bahkan menurutnya, sebagian lembaga gulung tikar karena tidak ada siswa yang mendaftar.
“Sangat tragis melihat ada beberapa lembaga Paud yang tutup gulung tikar akibat diterpa pandemi, ditambah pemberlakukan PPKM,” ujar Salim.
“Untuk itu, PGSI berharap pemberlakuan PPKM level 4 segera diturunkan menjadi level 2 atau 1 dengan pengetatan pengawasan prokes, supaya dunia pendidikan segera bisa buka sebagaimana blue print Prokes Sekolah yang pernah saya sampaikan ke Dikbud dan Kemenag,” pungkas Salim dalam keterangan resminya. (Sai-03)