34 C
Demak
3 October 2023
spot_img

Kalangan Guru di Demak Risau Dampak Siswa Belajar Secara Online

Demak, Demaknews.id – Kalangan tenaga pengajar atau guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak merasa khawatir jika siswa kembali belajar secara online.

Pasalnya, PGSI menilai pembelajaran siswa via daring berdampak buruk terhadap mental siswa yang cenderung lebih banyak bermain game online.

“Tahun ajaran baru tinggal satu Minggu lagi (13 Juli), namun hingga saat ini Mendikbud belum bisa menjamin kapan pembelajaran tatap muka akan dimulai. Ini artinya, dunia pendidikan dipaksa untuk kembali melaksanakan pembelajaran online/daring,” terang Ketua PGSI Demak, Noor Salim, Kamis (8/7/2021).

“Padahal agar siswa bisa mengikuti Pembelajaran, mereka  diharuskan terus menggunakan hp sebagai sarana pembelajaran online. Disisi lain, sebagian besar siswa tidak bisa diawasi oleh orang tua terkait penggunaan hp yang di dalamnya banyak aplikasi game online, karena orang tua bekerja hingga sore bahkan malam,” Sambung Salim.

Pihaknya khawatir, pembelajaran daring siswa sejak awal pandemi corona masuk ke Indonesia Maret 2020 lalu, berdampak buruk terhadap karakter dan mental siswa. Terlebih pemerintah pusat masih menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat hingga 20 Juli 2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun PGSI, Kemendikbud masih membahas terkait usulan pemblokiran game online yang berdampak buruk terhadap siswa saat pembelajaran daring. Oleh karenanya PGSI mendesak pihak terkait agar segera bersikap atas usulan tersebut.

“Selanjutnya sikap PGSI, jika Kemenkominfo terlalu slow respone, maka kembali akan memberi pernyataan oleh Ketua PW PGSI Jateng (H.Muh Zeen, Adv) dan Ketum PB.PGSI Pusat (Dr. Muh.Fattah, M.Pd.I.),” tergas Salim.

“Maka jika game online secepatnya tidak diblokir, ini sama artinya Kemenkominfo membiarkan terjadinya kerusakan mental anak secara masif,” terangnya.

Pihaknya menyayangkan dan berharap, bahwa Kemendikbud mestinya bisa gerak cepat, tanggap dengan mengambil sikap atas dampak yang terjadi pada dunia pendidikan.

“Jangan sampai generasi pelurus bangsa berubah menjadi generasi perusak bangsa akibat dekradensi moral oleh game online,” ujarnya. (Sai-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img