31 C
Demak
24 September 2023
spot_img

Vaksin Moderna Peroleh Izin Dari BPOM

Jakarta, Demaknews.id – Kepala BPOM, Penny K. Lukito menjelaskan bahwa hingga bulan Juni sudah ada empat vaksin Covid-19 yang mendapat Emergency Use Authorization (EUA) yaitu CoronaVac, Sinopharm, AstraZeneca, dan vaksin Covid-19 produksi Bio Farma yang menggunakan bulk yang didapat dari Sinovac.

“Kemarin kami menambah satu lagi jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization dari Badan POM dari Indonesia yaitu vaksin Moderna Covid-19 Vaccine,” katanya dalam konferensi pers yang juga ditayangkan dalam kanal YouTube Badan POM RI, Jumat (02/07/2021).

Penny menjelaskan hal ini seiringan dengan tugas dari BPOM yaitu mendukung pemerintah untuk memberikan jaminan, mengevaluasi, dan memastikan bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia dapat digunakan untuk masyarakat, memenuhi aspek kualitas, mutu keamanan, dan efikasinya.

Lebih lanjut, Penny menjelaskan vaksin Moderna adalah vaksin pertama yang mendapatkan EUA dari BPOM yang menggunakan platform mRNA.

Dirinya juga menerangkan vaksin Moderna memiliki indikasi penggunaan untuk imunisasi dalam rangka pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun keatas.

“Diberikan secara injeksi intramuskular, dosis 0,5 mili dengan dua kali penyuntikan dengan rentang waktu 1 bulan,” tuturnya.

Dijelaskan, berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan Badan POM bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

“Dengan kejadian yang paling sering adalah nyeri, kelelahan, nyeri tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot sendi. Kejadian ini umumnya didapatkan setelah penyuntikan kedua,” ujar Penny.

Terkait data efikasi vaksin Moderna, berdasarkan uji klinik fase 3 menunjukkan angka 94,1 persen pada kelompok usia 18 hingga 65 tahun, dan 86,4 persen untuk usia di atas 65 tahun. Lebih lanjut disampaikan vaksin ini memberikan profil keamanan dan efikasi yang serupa pada kelompok populasi dengan komorbid.

“Jadi bisa diberikan pada populasi dengan komorbid berdasarkan hasil uji klinik fase 3. Yaitu individu dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver hati, dan HIV,” ujarnya.

Menutup konferensi persnya, Penny mewakili BPOM mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Kami imbau juga masyarakat agar hati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang dilakukan dalam mengobati Covid-19. Penggunaan obat-obat antivirus, antiparasit, dan antibiotik yang merupakan obat keras harus berdasarkan petunjuk dokter,” ucapnya. (Devan-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img