Demak, Demaknews.id – Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah yang berlokasi di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) menyimpan segudang peninggalan sejarah Islam.
Museum yang berada di lantai 3 menara Al Husna tersebut dapat meneropong ke belakang sejarah perjuangan dan dakwah Islam khususnya di Jateng.
Salah satu yang menarik adalah jejak peninggalan beberapa kitab karangan ulama tersohor di Jateng. Seperti kitab karangan Mbah Sholeh Darat, Kyai Ahmad Rifai, dan ulama lainnya. Terdapat juga cerita babat jawa dan layang Jati Kusumo.
“Ada kitab Jauharotut Tauhid dan Sabilul Abid karya Kyai Sholeh Darat, ada juga Fathul Qorib Al-mujib, ada juga karangan Kyai Ahmad Rifai Kalisalak Batang, yaitu Nadlam Tabyin, Tasyrihat Al Muhtaj, dan Ri’ayat Al Himmah, dan lainnya,” ucap Humas MAJT, Benny Arief Hidayat saat ditemui di museum, belum lama ini.
Ia menerangkan, kondisi kitab yang telah berumur ratusan tahun tersebut kondisinya masih bagus dan selalu rutin dirawat. Mengingat, koleksi tersebut merupakan manuskrip kuno yang menjadi sumber rujukan utama.
Beberapa kitab di museum yang diresmikan pada 2006 itu tetap dilestarikan sebagai sarana masyarakat dalam mengembangkan pendidikan dan meningkatkan kecintaan terhadap sejarah dan peninggalan ulama di Jawa Tengah.
“Literasi ini sangat penting untuk selalu kita gaungkan baik itu pengetahuan agama maupun pengetahuan yang lainya,” terangnya.
Beberapa koleksi kitab dan peninggalan sejarah lainya di museum tersebut tidak lepas dari ‘tim tujuh’ yang berperan dalam mengembangkan koleksi dan mencari sejarah perkembangan Islam di Jawa Tengah. (Majid-03).