25 C
Demak
31 May 2023
spot_img

Isrofah Sukes Kembangkan Kuliner Bandeng Cabut Duri

Demak, Demaknews.id – Wisata Kota Wali tidak hanya terkenal sebagai kota sejarah dan masjidnya yang agung saja, akan tetapi Kota Demak di Jawa Tengah ini juga populer karena mempunyai banyak sekali makanan khas enak serta patut dinikmati.

Salah satunya bandeng ingkung cabut duri oleh oleh khas wisata Istana Tambakbulusan yang sudah diproduksi sejak 2014.

Wisatawan bisa menikmatinya di rumah yang biasa disebut Bintang Laut Food, di alamat Desa Tambakbulusan RT 01 RW 03, Kecamatan Karangtengah, Demak, sekitar satu kilometer dari Pantai Glagah Wangi Demak.

Pemilik olahan bandeng tanpa duri bumbu ingkung siap makan, Isrofah saat ditemui di rumahnya menuturkan bahwa para wisatawan yang berkunjung ke pantai Glagah Wangi Istambul, kebanyakan kalau mau membeli oleh-oleh tersebut sudah mengerti keberadaan rumah produksinya.

“Banyak tamu yang datang baik itu rombongan maupun hanya keluarga, juga ada yang beli sendirian karena sudah langganan di tempat kami. Tidak sedikit konsumen yang pesan kepada saya dalam jumlah banyak katanya sih untuk oleh oleh kunjungan kerja atau studi banding gitu” Jelas Isrofah, Senin (19/4/2021).

Isrofah melanjutkan bandeng bumbu ingkung tersebut merupakan warisan khas pesisir Pantai Glagah Wangi.

Sedangkan nama olahan bandeng itu yaitu padetan, bandeng ingkung cabut duri juga bisa langsung disantap dengan melalui proses pengukusan atau hanya didiamkan dulu. Lantaran dirinya menyimpan olahan bandeng tersebut di dalam freezer.

“Produk bandeng ingkung cabut duri tersebut mampu disimpan selama empat hari perjalanan, lantaran sudah melalui proses vacuum sealer dan campuran bumbu alami kunyit. Jika disimpan dalam freezer bisa sampai satu bulan,” terangnya.

Sementara cara pengolahannya yakni bandeng dibelah punggungnya, kemudian diambil duri besar dan kecilnya. Setelah itu, cuci bersih dan dikukus, dilanjutkan dengan memasukkan bumbu ingkung yang seperti bumbu opor namun disertakan kelapa muda.

Setelah itu diikat pakai bambu, dikukus menggunakan wajan dan sarangan, lalu disiram dengan air kunyit yang berfungsi sebagai pewarna alami dan pengawet. Dimasak selama dua jam, sampai kaldunya berkurang.

“Masakan padetan itu dari nenek moyang, memang tidak dikenal orang luar dan saat itu tidak dicabut durinya. Nah kita punya inovasi untuk dicabut durinya karena tidak merepotkan penikmatnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, tiap bungkus bandeng ingkung berisi satu bandeng beserta bumbu kaldu dengan ukuran 400 gram dihargai Rp 30 ribu. Sedangkan untuk pemasarannya, Isrofah fokus pada penjualan online atau open order.

Hal tersebut mengingat saat ini beberapa lapak dirasa kurang laku karena pandemi Covid-19. Kendati demikian, tiap produksi mampu menghabiskan bahan baku 10 kilogram untuk 20 produk setiap harinya.

“Bagi calon pembeli yang ingin membeli bandeng tersebut atau ingkung cabut duri selain di rumah, juga bisa mendapatkannya di pusat oleh-oleh khas Demak yang berada di dekat terminal Demak atau bisa order melalui kontak hp atau WA +62 852-0060-1234,” paparnya.

Selain bandeng ingkung cabut duri, dirinya memiliki berbagai produk frozen. Seperti halnya bandeng bakar bumbu sate, otak otak bandeng pedas manis, bandeng presto, dan lainnya. (Zaidi-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img